sesekali tertawalah

Di dunia ini, sepanjang sejarah manusia, belum ada orang yang paling berat menanggung beban hidup melebihi Rasulullah Shollallahu'alaihi wassallam. beliau tidak hanya menanggung beban hidupnya sendiri, tidak sebatas beban hidup keluarganya, juga tidak sebatas beban bangsanya. Ia adalah Rasul yang mengemban tugas dan misi Rahmatan lil alamin, rahmat bagi semesta alam.

Tiada hari yang dilewati, kecuali beban berat berada dipundaknya. Nyaris matanya tidak pernah kering dari tetesan air mata. perasaannya hampir selalu tersakiti oleh perlakuan keji para penentang agama. sementara beliau sangat ingin agar umatnya, termasuk para penentang agama itu hidup damai dalam pangkuan islam, agama yang diajarkan dan disebarluaskan kepada seluruh umat manusia di sepanjang masa. 

sekalipun demikian, sebagaimana yang diceritakan oleh para sahabatnya, beliau tidak pernah menjumpai para sahabatnya kecuali dalam keadaan tersenyum. Jarir bin Abdullah Al-Bajili berkata "tidak pernah Rasulullah melihatku melainkan beliau tersenyum ke wajahku." senyuman yang penuh keceriaan, hangat lagi tulus, bagi para sahabat lebih besar artinya dibandingkan dengan segala kenangan dan cita-cita.

para sahabat rela datang dari jauh menemui Rasulullah bukan untuk tujuan duniawi, bukan untuk mendapatkan emas, perak atau intan berlian. mereka datang dengan penuh kerinduan majelis Rasulullah sekadar untuk mendapatkan satu kata yang keluar dari ketulusan dan kelembutan hati, serta wajah yang memancarkan cahaya. senyuman Rasulullah bagai embun di pagi hari, sejuk, dan menyegarkan.

Tak sekedar tersenyum, sesekali beliau menyelipkan canda, humor dan tawa. Totalitas kegembiraan dan keceriaan itu tercermin dalam wajah beliau yang suci, berseri, dan melahirkan inspirasi. para sahabat yang berada di dekatnya menjadi bersemangat, dadanya menjadi lapang, dan terpancarlah raut kegembiraan pada wajah-wajah mereka.

dengan tertawa, pikiran suntuk menjadi terbuka, dan putus asa berubah menjadi semangat, giat dan bergairah. orang yang banyak tersenyum lebih dekat dengan kesuksesan, sebab mereka dapat menguasai hati orang lain.

Tersenyumlah, dan sesekali kita boleh tertawa karena tertawa itu obat. terawa itu sehat. *Wallahu a'lam.